Halo, Ibu Sania! Apa kabar hari ini? Semoga selalu semangat di dapur, ya. Kali ini, kita akan ngobrol tentang salah satu teknik masak favorit banyak orang: menggoreng. Siapa sih yang bisa menolak gorengan yang renyah, gurih, dan keemasan sempurna? Tapi, tahukah Ibu Sania bahwa ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat menggoreng makanan, bahkan oleh yang sudah lama berkutat di dapur?

Menggoreng memang terdengar mudah. Cuma perlu minyak panas dan bahan makanan, kan? Tapi ternyata, kalau salah langkah, hasilnya bisa lembek, terlalu berminyak, gosong, atau malah mentah di dalam. Nah, supaya gorengan Ibu selalu sukses dan jadi rebutan di meja makan, yuk kita bahas satu per satu kesalahan yang sering terjadi dan bagaimana cara menghindarinya.


Suhu Minyak Tidak Stabil

Suhu minyak adalah kunci utama dalam menghasilkan gorengan yang sempurna. Suhu yang terlalu rendah akan membuat makanan menyerap terlalu banyak minyak sehingga hasilnya berminyak dan tidak renyah. Sebaliknya, suhu yang terlalu tinggi akan membuat bagian luar cepat gosong sementara bagian dalam masih mentah.

Menggunakan termometer dapur adalah solusi paling akurat untuk memantau suhu minyak. Idealnya, suhu menggoreng berada di kisaran 170°C hingga 190°C. Jika tidak ada termometer, Ibu bisa mencoba trik sederhana: masukkan sejumput adonan ke dalam minyak. Jika langsung berbuih dan naik ke permukaan, artinya minyak sudah siap digunakan.

Pastikan juga Ibu tidak menggoreng terlalu banyak dalam satu waktu, karena hal ini bisa menurunkan suhu minyak secara drastis. Lebih baik menggoreng dalam beberapa tahap agar suhu minyak tetap stabil dan hasilnya merata.


Menggunakan Minyak yang Sudah Berulang Kali Dipakai

Minyak goreng yang sudah digunakan berkali-kali cenderung berubah warna, bau, dan sifatnya. Minyak yang sudah terlalu lama dipakai akan mengeluarkan aroma tengik, membuat gorengan berwarna gelap, dan berpotensi menimbulkan rasa pahit.

Mengganti minyak secara rutin adalah cara terbaik untuk menjaga kualitas masakan. Ibu bisa menyaring minyak setelah dipakai untuk menghilangkan remah-remah sisa gorengan, lalu menyimpannya di wadah tertutup jika masih ingin digunakan kembali. Namun, sebaiknya minyak tidak digunakan lebih dari tiga kali pemakaian, apalagi jika digunakan untuk menggoreng bahan yang banyak mengandung tepung atau gula.

Jika ingin hasil gorengan yang lebih sehat, Ibu juga bisa mempertimbangkan menggunakan minyak dengan titik asap tinggi seperti canola oil atau sunflower oil yang lebih stabil saat dipanaskan.


Tidak Mengeringkan Bahan Makanan dengan Benar

Menggoreng bahan yang masih basah bisa menyebabkan cipratan minyak panas yang berbahaya dan membuat gorengan menjadi lembek. Air yang menempel pada bahan makanan akan bereaksi dengan minyak panas dan bisa menyebabkan tekstur akhir menjadi kurang sempurna.

Sebelum menggoreng, pastikan Ibu mengeringkan bahan makanan dengan tisu dapur atau kain bersih. Untuk bahan yang dicuci, beri waktu agar airnya benar-benar tiris. Khusus untuk ikan atau ayam, membiarkannya di suhu ruang beberapa menit sebelum digoreng akan membantu mengurangi kadar air permukaan.

Jika menggunakan adonan basah seperti pada pisang goreng atau bakwan, pastikan adonan tidak terlalu encer agar tidak merusak tekstur gorengan dan membuat minyak cepat kotor.


Tidak Mengatur Waktu dan Teknik Membalik yang Tepat

Sering kali, makanan yang sedang digoreng dibiarkan terlalu lama di satu sisi, atau terlalu sering dibolak-balik sehingga hasil akhirnya tidak merata. Teknik membalik yang kurang tepat bisa membuat lapisan luar rusak, terutama pada gorengan yang dibalut tepung.

Membalik gorengan sebaiknya dilakukan satu atau dua kali saja selama proses memasak. Tunggu hingga bagian bawah benar-benar matang dan berwarna keemasan sebelum dibalik. Gunakan spatula atau penjepit makanan yang tidak merusak permukaan gorengan.

Mengatur waktu memasak juga penting. Setiap bahan memiliki waktu yang berbeda-beda untuk matang sempurna. Kentang goreng mungkin butuh waktu lebih singkat dibandingkan ayam goreng yang harus benar-benar matang sampai ke dalam. Menyesuaikan waktu menggoreng dengan jenis bahan akan membuat tekstur dan rasa lebih maksimal.


Meniriskan Gorengan dengan Cara yang Kurang Tepat

Selesai menggoreng bukan berarti selesai juga tugasnya, ya Bu. Meniriskan gorengan dengan benar adalah langkah terakhir yang menentukan apakah gorengan tetap renyah atau malah lembek. Meletakkan gorengan langsung di piring tanpa alas bisa membuat minyak menumpuk di bawah dan membuat bagian bawah basah.

Gunakan rak kawat atau saringan berbahan stainless untuk meniriskan gorengan. Biarkan minyak menetes dengan sempurna sebelum disajikan. Jika menggunakan tisu dapur, pastikan Ibu menggantinya jika sudah terlalu basah agar minyak tidak terserap kembali ke dalam gorengan.

Untuk menjaga kerenyahan lebih lama, hindari menutup rapat gorengan yang masih panas. Uap panas bisa membuat kelembaban menumpuk dan merusak tekstur renyahnya.


Gorengan Sempurna Dimulai dari Langkah Kecil

Nah, Ibu Sania, setelah membaca semua tips di atas, pasti jadi lebih percaya diri lagi saat menggoreng di dapur, ya. Meskipun terlihat sederhana, teknik menggoreng yang benar ternyata sangat memengaruhi hasil akhir. Dengan menghindari lima kesalahan umum ini—dari suhu minyak, pemakaian minyak bekas, kadar air bahan, waktu membalik, hingga cara meniriskan—gorengan Ibu dijamin lebih renyah, gurih, dan sehat.

Setiap langkah kecil yang dilakukan dengan teliti akan memberikan hasil besar di meja makan. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa langsung diterapkan di dapur kesayangan Ibu. Baca juga Rahasia Menggoreng Renyah dan Tidak Berminyak di Rumah, membahas trik jitu menggoreng renyah dan tidak berminyak di rumah.

Selamat mencoba, dan semoga dapur Ibu selalu wangi oleh aroma gorengan yang sempurna!