Halo, Ibu Sania! Bulan Ramadhan dan Lebaran selalu identik dengan peningkatan pengeluaran, terutama untuk kebutuhan dapur. Dari sahur hingga berbuka, kebutuhan bahan makanan meningkat, belum lagi persiapan hidangan khas Lebaran. Kalau tidak dikelola dengan baik, anggaran bisa membengkak tanpa disadari. Nah, supaya tetap hemat namun tetap bisa menyajikan hidangan lezat untuk keluarga, ada beberapa cara cerdas yang bisa Ibu Sania terapkan.


Buat Rencana Menu Sejak Awal

Mengatur anggaran belanja dapur dimulai dari perencanaan menu. Dengan merancang menu sahur dan berbuka selama satu minggu atau bahkan satu bulan, Ibu bisa:

  • Menentukan bahan makanan yang perlu dibeli dalam jumlah besar untuk menghemat biaya.

  • Menghindari pembelian bahan yang tidak dibutuhkan.

  • Memastikan menu tetap bergizi dan bervariasi.

Selain itu, dengan menyusun daftar belanja yang sesuai menu, Ibu bisa lebih fokus saat berbelanja dan tidak tergoda membeli barang di luar kebutuhan.


Manfaatkan Promo dan Diskon Supermarket

Bulan Ramadhan biasanya diiringi dengan banyak promo bahan makanan di supermarket. Manfaatkan momen ini dengan cara:

  • Mencari informasi promo jauh-jauh hari.

  • Membandingkan harga antar supermarket.

  • Memanfaatkan kartu member atau aplikasi cashback untuk mendapatkan potongan harga tambahan.

Namun, tetap bijak dalam berbelanja. Jangan mudah tergiur diskon tanpa memperhitungkan kebutuhan.


Beli Bahan Pokok dalam Jumlah Besar

Bahan pokok seperti beras, minyak goreng sawit, gula, dan tepung sering digunakan selama Ramadhan dan Lebaran. Dengan membeli dalam jumlah besar, Ibu bisa mendapatkan harga lebih murah dan mengurangi frekuensi belanja yang bisa memicu pengeluaran tambahan.

Minyak goreng sawit, misalnya, sangat baik digunakan dalam memasak karena memiliki titik asap tinggi dan kaya akan vitamin E. Selain itu, minyak sawit juga lebih tahan lama sehingga tidak perlu sering membeli ulang.


Masak Sendiri untuk Menghemat Pengeluaran

Selama Ramadhan, godaan membeli takjil dan makanan berbuka di luar sangat besar. Namun, membeli makanan jadi setiap hari bisa menguras anggaran dengan cepat. Alternatif yang lebih hemat adalah memasak sendiri di rumah.

Dengan memasak sendiri, Ibu bisa:

  • Menghemat biaya hingga 50% dibandingkan membeli makanan di luar.

  • Memastikan kebersihan dan kualitas bahan makanan.

  • Menyesuaikan porsi sesuai kebutuhan keluarga.

Coba buat sendiri menu berbuka seperti kolak, es buah, atau gorengan agar lebih hemat dan tetap sehat.


Kurangi Pengeluaran untuk Makanan Berlebihan

Saat Ramadhan, sering kali kita tergoda untuk menyiapkan terlalu banyak makanan karena lapar mata saat berbelanja atau memasak. Padahal, makanan berlebih sering kali terbuang.

Untuk menghindari pemborosan:

  • Masak dengan porsi yang cukup sesuai kebutuhan keluarga.

  • Simpan sisa makanan dengan baik agar bisa dikonsumsi kembali.

  • Prioritaskan menu sederhana yang tetap lezat dan bergizi.

Dengan begitu, anggaran belanja bisa lebih terkendali tanpa mengurangi kualitas makanan yang disajikan.


Buat Anggaran Belanja dan Catat Pengeluaran

Agar lebih disiplin dalam mengatur keuangan selama Ramadhan dan Lebaran, buat anggaran khusus untuk kebutuhan dapur. Pisahkan anggaran belanja bahan pokok, lauk-pauk, dan camilan.

Selain itu, selalu catat pengeluaran agar Ibu tahu seberapa besar uang yang sudah digunakan. Dengan cara ini, Ibu bisa menyesuaikan belanja berikutnya agar tetap sesuai anggaran.


Kesimpulan

Mengatur anggaran belanja dapur selama Ramadhan dan Lebaran memang butuh strategi. Dengan perencanaan menu, memanfaatkan promo, membeli bahan pokok dalam jumlah besar, memasak sendiri, dan mengontrol pengeluaran, Ibu bisa lebih hemat tanpa mengorbankan kualitas hidangan. Baca juga Memasak dengan Anggaran Terbatas: Tips dan Trik Hemat, membahas tips dan trik untuk memasak hemat tanpa mengorbankan kelezatan.

Semoga tips ini bermanfaat dan membantu Ibu Sania dalam mengatur keuangan selama bulan suci ini. Selamat menjalankan ibadah puasa dan selamat merayakan Lebaran bersama keluarga tercinta!