Halo, Ibu Sania! Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu, ya! Ngomong-ngomong, pernahkah Ibu mengalami kejadian di mana bahan makanan yang baru dibeli justru cepat busuk atau berubah rasa dalam hitungan hari? Padahal, niat awalnya ingin menyetok bahan makanan supaya lebih praktis dan hemat.
Ternyata, banyak orang yang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam menyimpan bahan makanan, sehingga makanan jadi cepat rusak, kehilangan nilai gizinya, atau bahkan terbuang percuma. Nah, agar hal ini tidak terjadi lagi, yuk kita bahas kesalahan umum saat menyimpan bahan makanan dan bagaimana cara menyimpannya dengan benar!
Menyimpan Semua Bahan di Kulkas Tanpa Pengecualian
Banyak orang berpikir bahwa semua bahan makanan harus dimasukkan ke kulkas agar lebih tahan lama. Padahal, tidak semua bahan cocok disimpan dalam suhu dingin. Beberapa justru bisa lebih cepat rusak atau kehilangan rasa alaminya jika disimpan di dalam kulkas.
Bahan Makanan yang Tidak Boleh Masuk Kulkas
Kentang dan ubi : Suhu dingin dapat mengubah pati dalam kentang menjadi gula lebih cepat, membuat teksturnya menjadi kasar saat dimasak.
Tomat : Kulit tomat bisa menjadi keriput dan kehilangan rasa segarnya jika terlalu lama disimpan dalam kulkas.
Bawang merah dan bawang putih : Kelembaban dalam kulkas membuatnya lebih cepat lembek dan bertunas.
Pisang : Suhu dingin dapat menghambat proses pematangan alami dan menyebabkan kulitnya menghitam lebih cepat.
Solusinya, simpan bahan-bahan ini di tempat kering dan berventilasi baik, seperti dalam keranjang di dapur.
Tidak Memperhatikan Penyimpanan Daging dan Ikan
Daging dan ikan adalah bahan makanan yang sangat mudah rusak jika tidak disimpan dengan benar. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menyimpan daging mentah tanpa pembungkus langsung di dalam kulkas.
Apa akibatnya?
Daging bisa tercemar bakteri dari bahan lain, terutama jika disimpan di rak yang sama dengan makanan matang.
Aroma daging mentah bisa menyebar dan merusak bau makanan lain di dalam kulkas.
Cara Menyimpan Daging dan Ikan yang Benar
Gunakan wadah tertutup atau bungkus dengan plastik wrap sebelum dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer.
Pisahkan dari makanan siap saji untuk mencegah kontaminasi silang.
Jika tidak langsung dimasak, simpan di dalam freezer agar tahan lebih lama.
Untuk daging beku, usahakan jangan sering dikeluarkan lalu dimasukkan kembali ke freezer, karena ini dapat merusak teksturnya dan memicu pertumbuhan bakteri.
Menyimpan Sayur dan Buah Tanpa Memisahkan Jenisnya
Ibu pernah melihat sayur atau buah yang tiba-tiba cepat busuk meskipun baru beberapa hari dibeli? Bisa jadi ini karena kesalahan dalam menyimpan sayur dan buah dalam satu tempat yang sama.
Beberapa buah seperti apel, pisang, dan alpukat mengeluarkan gas etilen yang bisa mempercepat proses pematangan bahan makanan lain di sekitarnya. Akibatnya, sayur dan buah yang disimpan bersama bisa lebih cepat layu atau membusuk.
Cara Menyimpan Sayur dan Buah yang Benar
Pisahkan buah yang mengeluarkan gas etilen dari sayuran hijau seperti bayam, selada, atau brokoli.
Gunakan kantong kertas atau wadah berlubang untuk menjaga sirkulasi udara.
Jangan cuci sayur sebelum disimpan di kulkas, karena kelembaban berlebih bisa membuatnya cepat layu.
Untuk buah yang masih mentah seperti mangga atau alpukat, sebaiknya simpan di suhu ruang hingga matang sebelum memasukkannya ke dalam kulkas agar lebih awet.
Menggunakan Wadah yang Tidak Sesuai
Pernahkah Ibu menyimpan makanan di dalam plastik biasa atau membiarkan makanan tetap dalam kemasan aslinya? Ini bisa jadi salah satu penyebab makanan cepat rusak atau kehilangan rasa aslinya.
Wadah yang tidak sesuai dapat menyebabkan:
Makanan terpapar udara dan bakteri lebih cepat, sehingga mudah basi.
Menyerap bau dari makanan lain di dalam kulkas.
Kelembaban berlebih yang menyebabkan jamur atau lendir pada makanan.
Wadah yang Tepat untuk Penyimpanan Makanan
Gunakan wadah kedap udara untuk bahan makanan kering dan makanan sisa.
Simpan bahan seperti tepung atau gula dalam wadah kaca atau plastik tertutup rapat agar tidak terkontaminasi serangga.
Untuk bahan seperti keju atau mentega, gunakan kertas lilin atau foil agar tidak cepat kering.
Dengan wadah yang tepat, makanan bisa lebih tahan lama dan tetap segar.
Tidak Memperhatikan Tanggal Kedaluwarsa dan Label Penyimpanan
Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan adalah menumpuk bahan makanan tanpa memperhatikan tanggal kedaluwarsanya. Akibatnya, sering kali ada bahan yang terlewat dan baru disadari saat sudah tidak layak konsumsi.
Tips agar tidak salah menyimpan bahan makanan:
Gunakan sistem FIFO (First In, First Out) : Bahan yang lebih lama dibeli harus digunakan lebih dulu.
Beri label tanggal pembelian dan tanggal kedaluwarsa pada wadah penyimpanan.
Jangan simpan bahan makanan terlalu lama meskipun dalam freezer, karena rasa dan teksturnya bisa berubah seiring waktu.
Dengan memperhatikan hal ini, bahan makanan di rumah bisa lebih terorganisir dan tidak terbuang sia-sia.
Kesimpulan
Menyimpan bahan makanan dengan benar tidak hanya membuatnya lebih awet, tetapi juga menjaga kualitas, rasa, dan kandungan nutrisinya. Hindari kesalahan umum seperti menyimpan semua bahan di kulkas, mencampur buah dan sayur, atau menggunakan wadah yang tidak sesuai, agar makanan tetap segar lebih lama.
Ringkasan Cara Menyimpan Bahan Makanan yang Benar
Tidak semua bahan harus masuk kulkas, simpan kentang, bawang, dan pisang di tempat kering.
Pisahkan daging mentah dari makanan matang dan simpan dalam wadah tertutup.
Jangan mencampur buah dan sayur yang mudah mengeluarkan gas etilen untuk menghindari pembusukan.
Gunakan wadah penyimpanan yang sesuai untuk menjaga kesegaran bahan makanan.
Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan beri label pada bahan makanan agar tidak terbuang sia-sia.
Dengan menerapkan cara penyimpanan yang benar, Ibu bisa lebih hemat, makanan tetap segar, dan keluarga tetap sehat. Baca juga Bahan Makanan yang Tidak Boleh Disimpan di Kulkas: Kenali dan Hindari, membahas beberapa bahan makanan tertentu yang sebaiknya tidak disimpan di dalam kulkas.
Selamat mencoba, Ibu Sania!