Halo, Ibu Sania! Saat melihat si kecil berlari-lari penuh semangat, bermain bola, atau menari dengan gembira di rumah, Ibu pasti merasa bangga sekaligus ingin memastikan ia tetap sehat dan bertenaga. Anak yang aktif tentu membutuhkan asupan gizi dan cairan yang lebih banyak dibanding anak yang lebih pasif. Salah satu kebutuhan paling mendasar namun sering terlupakan adalah konsumsi air yang cukup.

Air bukan hanya pelengkap makan atau penghilang haus semata, tetapi merupakan elemen penting yang menunjang seluruh fungsi tubuh anak. Yuk, Ibu Sania, kita bahas lebih dalam mengapa konsumsi air begitu krusial bagi anak yang aktif, serta bagaimana Ibu bisa memastikan kebutuhan cairan si kecil selalu terpenuhi!

Air dan Fungsinya dalam Tubuh Anak

Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia, termasuk tubuh anak. Sekitar 60-70% tubuh anak terdiri dari air, yang berfungsi mengatur suhu tubuh, membantu proses pencernaan, mengedarkan nutrisi, dan membuang zat sisa melalui urine dan keringat.

Bagi anak yang aktif, tubuh akan kehilangan lebih banyak cairan saat beraktivitas fisik, baik itu melalui keringat maupun pernapasan. Jika tidak segera digantikan, kehilangan cairan ini bisa menyebabkan dehidrasi ringan hingga berat, yang tentu dapat memengaruhi konsentrasi, mood, hingga performa belajar dan bermain anak.

Ciri-ciri Dehidrasi pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Dehidrasi sering kali datang tanpa disadari, apalagi pada anak-anak yang sibuk bermain dan belum terbiasa mengenali rasa haus sebagai sinyal tubuh. Ibu Sania perlu waspada terhadap beberapa tanda berikut:

Mulut kering bisa menjadi sinyal awal bahwa anak mulai kehilangan cairan.
 Frekuensi buang air kecil yang berkurang menunjukkan tubuh kekurangan cairan untuk diproses.
 Urine yang berwarna pekat menjadi indikasi lain bahwa tubuh tidak cukup terhidrasi.
 Lelah berlebihan atau lesu sering terjadi karena aliran oksigen dan nutrisi yang melambat akibat kurang cairan.
 Sakit kepala ringan atau pusing juga bisa muncul sebagai reaksi tubuh yang kekurangan cairan.

Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, Ibu Sania bisa lebih cepat mengambil tindakan untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut pada si kecil.

Kebutuhan Air Harian Anak Berdasarkan Usia dan Aktivitas

Setiap anak memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda tergantung usia, berat badan, dan tingkat aktivitasnya. Namun secara umum, kebutuhan air harian anak dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Anak usia 1-3 tahun: sekitar 1,3 liter per hari.

  • Anak usia 4-8 tahun: sekitar 1,6 liter per hari.

  • Anak usia 9-13 tahun: 2,1 liter (perempuan) hingga 2,4 liter (laki-laki) per hari.

Tentu, kebutuhan tersebut bisa meningkat jika anak lebih banyak bergerak, berolahraga, atau berada di lingkungan yang panas. Oleh karena itu, penting bagi Ibu Sania untuk secara proaktif mengajak anak minum air, meskipun ia belum merasa haus.

Tips Agar Anak Terbiasa Minum Air Secara Rutin

Mengajarkan kebiasaan minum air sejak dini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan anak. Berikut beberapa cara yang bisa Ibu lakukan:

Sediakan botol minum khusus yang menarik dan lucu agar anak semangat membawanya ke mana-mana.
 Buat jadwal minum air misalnya setelah bangun tidur, sebelum dan sesudah bermain, serta sebelum tidur malam.
 Berikan contoh langsung, karena anak cenderung meniru kebiasaan orang tuanya. Minum air bersama bisa menjadi momen bonding juga, lho!
 Variasikan rasa air dengan cara alami, seperti menambahkan potongan buah segar seperti lemon, stroberi, atau mentimun agar terasa lebih menyegarkan.
 Ciptakan permainan kecil, misalnya kompetisi siapa yang paling rajin minum air hari itu dengan hadiah kecil yang menyenangkan.

Dengan pendekatan yang menyenangkan, anak akan lebih terbuka menerima kebiasaan ini sebagai bagian dari gaya hidup sehatnya.

Manfaat Konsumsi Air yang Cukup untuk Anak Aktif

Air tidak hanya membantu menghindari dehidrasi, tetapi juga mendatangkan banyak manfaat lain bagi kesehatan anak yang aktif. Beberapa manfaat yang bisa langsung dirasakan antara lain:

Meningkatkan konsentrasi dan fokus. Otak anak sangat dipengaruhi oleh kadar cairan dalam tubuh. Kekurangan air bisa membuat mereka sulit fokus saat belajar atau bermain.
Menjaga keseimbangan suhu tubuh, terutama saat anak aktif bermain di luar ruangan.
Membantu kerja otot dan sendi sehingga anak tidak mudah kelelahan atau mengalami kram saat bergerak aktif.
Menunjang metabolisme tubuh, yang penting untuk pertumbuhan dan sistem imun yang kuat.
Mendukung pencernaan yang sehat, karena air membantu proses penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi anak setiap hari.

Semua manfaat ini akan sangat terasa bila konsumsi air dilakukan secara konsisten setiap hari.

Peran Makanan Sehat dalam Menunjang Hidrasi Anak

Selain minum air putih, asupan cairan anak juga bisa dipenuhi dari makanan dengan kandungan air tinggi. Ibu Sania bisa menyisipkan buah dan sayur seperti semangka, jeruk, timun, dan tomat dalam menu harian anak. Namun, perlu diingat bahwa makanan bukan pengganti air, hanya pelengkap.

Tak hanya itu, kualitas makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh terhadap penyerapan cairan dan energi anak. Mengolah makanan dengan bahan berkualitas seperti beras yang kaya karbohidrat kompleks, tepung untuk camilan sehat, serta minyak nabati yang baik untuk tubuh sangat penting dalam menjaga keseimbangan energi dan nutrisi anak aktif.

Jadi, selain memastikan asupan air yang cukup, pemilihan bahan pangan berkualitas juga menjadi kunci untuk menjaga daya tahan dan energi anak sepanjang hari.

Dukung gaya hidup sehat anak aktif bersama Sania! Gunakan Sania Beras, Sania Minyak Goreng, dan Sania Tepung untuk sajian bergizi, lezat, dan penuh energi setiap hari.