Halo, Ibu Sania! Apa kabar? Sania yakin Ibu sering menggunakan minyak goreng sawit untuk berbagai masakan di rumah, ya. Nah, banyak dari kita mungkin merasa boros dalam penggunaan minyak goreng, padahal ada beberapa cara sederhana yang bisa membuat pemakaian minyak lebih efisien dan tetap sehat. Yuk, kita bahas bersama tips-tips hemat dalam menggunakan minyak goreng sawit agar tidak cepat habis tapi masakan tetap nikmat!


Pilih Minyak Goreng Berkualitas untuk Pemakaian Lebih Efisien

Minyak goreng sawit dengan kualitas baik biasanya lebih tahan panas dan stabil saat digunakan untuk menggoreng dalam waktu lama. Minyak berkualitas tinggi cenderung tidak cepat rusak meski dipanaskan berulang kali. Jadi, meski harganya mungkin sedikit lebih mahal, tetapi kualitas ini bisa membantu menghemat pemakaian jangka panjang.

Minyak goreng berkualitas umumnya memiliki warna bening atau kekuningan alami. Cobalah untuk memilih minyak yang tidak cepat berubah warna menjadi gelap saat dipanaskan. Dengan memilih minyak yang baik sejak awal, Ibu bisa lebih hemat karena tidak perlu mengganti minyak terlalu sering.


Gunakan Api Sedang untuk Menghemat Minyak

Tahukah Ibu Sania bahwa api yang terlalu besar saat memasak bisa membuat minyak goreng lebih cepat panas dan cepat rusak? Menggunakan api sedang hingga kecil saat menggoreng tidak hanya menjaga makanan dari gosong, tetapi juga memperpanjang umur minyak goreng.

Memasak dengan api sedang membuat panas menyebar merata dan lebih stabil. Hal ini penting agar makanan matang dengan sempurna tanpa menyerap terlalu banyak minyak. Penggunaan api sedang juga mencegah minyak mengeluarkan asap berlebihan yang bisa mempengaruhi kualitas rasa dan kesehatan masakan.


Gunakan Saringan untuk Menghilangkan Sisa-Sisa Makanan dalam Minyak

Minyak goreng yang digunakan berulang kali sering kali tercampur dengan remah-remah makanan yang tertinggal. Nah, sisa makanan ini bisa membuat minyak cepat keruh dan merusak kualitasnya. Untuk itu, gunakan saringan setelah setiap sesi penggorengan untuk menyaring remah-remah tersebut.

Menyaring minyak tidak hanya membuat minyak tetap bersih, tetapi juga mengurangi risiko makanan menyerap bau atau rasa dari masakan sebelumnya. Minyak yang bersih akan lebih awet dan bisa digunakan kembali beberapa kali, terutama jika Ibu menyaringnya secara teratur.


Simpan Minyak Goreng dengan Benar untuk Mencegah Bau dan Kerusakan

Penyimpanan yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap ketahanan minyak goreng sawit, lho, Ibu Sania. Setelah digunakan, simpan minyak goreng dalam wadah tertutup dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung. Cahaya matahari dan udara bisa membuat minyak cepat mengalami oksidasi, sehingga rasanya menjadi tengik.

Selain itu, hindari menyimpan minyak bekas di dekat kompor atau area yang panas. Jika memungkinkan, simpan minyak di tempat yang sejuk dan gelap agar tetap segar dan tidak cepat rusak. Minyak goreng yang disimpan dengan benar bisa bertahan lebih lama dan tetap layak digunakan beberapa kali.


Gunakan Teknik “Deep Fry” Secara Bijak untuk Hemat Minyak

Mungkin Ibu Sania pernah mendengar istilah deep fry, di mana makanan direndam dalam minyak panas hingga matang. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan tekstur makanan yang renyah, seperti pada ayam goreng atau kentang goreng. Namun, agar lebih hemat, gunakan teknik ini hanya untuk makanan yang benar-benar memerlukan banyak minyak.

Untuk menghemat minyak saat deep fry, gunakan panci yang tidak terlalu lebar, tapi cukup dalam. Cara ini memungkinkan minyak menutupi makanan secara penuh tanpa harus menuangkan terlalu banyak minyak. Sebisa mungkin, goreng dalam jumlah banyak sekaligus, jadi minyak lebih efektif digunakan dan tidak terbuang sia-sia.


Hindari Pemakaian Minyak Bekas untuk Masakan Berkuah

Minyak goreng bekas memang bisa digunakan kembali untuk menggoreng. Namun, sebaiknya hindari menggunakan minyak bekas untuk masakan berkuah, ya, Ibu Sania. Masakan berkuah yang dicampur minyak bekas bisa menyebabkan makanan terasa lebih berat dan aromanya kurang segar.

Sebaiknya, minyak bekas cukup digunakan untuk menggoreng makanan dengan waktu yang lebih singkat atau makanan dengan tekstur keras. Misalnya, untuk menggoreng tempe, tahu, atau makanan berbahan tepung. Sedangkan untuk tumisan atau makanan berkuah, gunakan minyak baru agar rasa dan aromanya lebih enak.


Jangan Isi Wajan dengan Terlalu Banyak Minyak Sekaligus

Tips lain yang juga efektif adalah tidak mengisi wajan dengan minyak terlalu banyak. Menggunakan minyak dalam jumlah yang tepat sesuai kebutuhan lebih hemat dan hasilnya tetap baik. Jika hanya menggoreng dalam porsi kecil, misalnya untuk satu atau dua orang, cukup gunakan sedikit minyak saja.

Cara ini membantu menjaga kualitas minyak yang tersisa, jadi Ibu bisa menggunakan kembali minyak tersebut di lain waktu. Dengan jumlah minyak yang pas, makanan juga tidak terlalu berminyak dan tetap terasa renyah.


Semoga tips-tips ini bisa membantu Ibu Sania dalam mengelola penggunaan minyak goreng sawit di rumah. Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita tidak hanya bisa menghemat, tetapi juga menjaga kualitas dan kesehatan hidangan yang disajikan. Memilih minyak berkualitas, menyimpan dengan benar, dan memasak dengan teknik yang tepat akan membuat minyak goreng sawit lebih tahan lama dan tetap sehat untuk keluarga. Jangan lupa juga untuk cek kumpulan resep masakan khas Nusantara dan Internasional di sini!

Selamat mencoba tipsnya, Ibu Sania! Semoga masakan di rumah selalu lezat dan penuh cinta.