Halo, Ibu Sania! Sebagai seorang ibu, tentu Ibu Sania ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil, termasuk dalam urusan makanan, bukan? Tapi, jujur saja, mengajarkan anak untuk makan sehat itu bukan tugas yang mudah. Kadang mereka lebih memilih camilan manis atau makanan cepat saji daripada sayuran dan buah-buahan.

Jangan khawatir, Ibu Sania! Ada banyak cara menyenangkan dan efektif untuk membentuk kebiasaan makan sehat pada anak sejak dini. Dengan pendekatan yang tepat, anak bisa tumbuh dengan pola makan yang lebih seimbang dan bergizi. Yuk, simak tips-tips berikut!


Kenapa Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini Itu Penting?

Anak-anak yang terbiasa makan sehat sejak kecil akan lebih mudah mempertahankan pola makan yang baik hingga dewasa. Beberapa manfaat utama dari kebiasaan makan sehat antara lain:

  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal berkat asupan nutrisi yang cukup.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga anak tidak mudah sakit.

  • Mengurangi risiko obesitas dan penyakit metabolik di kemudian hari.

  • Membantu perkembangan otak, sehingga anak lebih fokus dan mudah belajar.

  • Membangun hubungan positif dengan makanan, sehingga anak tidak pilih-pilih makanan.

Membangun kebiasaan ini memang membutuhkan waktu, tapi dengan strategi yang tepat, prosesnya bisa lebih mudah dan menyenangkan.

1. Jadilah Contoh yang Baik dalam Pola Makan Sehat

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat sehari-hari. Jadi, kalau Ibu Sania ingin si kecil terbiasa makan sehat, Ibu juga harus menerapkannya terlebih dahulu.

Cobalah untuk selalu:

  • Makan dengan menu sehat yang sama dengan anak.

  • Menunjukkan ekspresi positif saat makan sayuran dan buah.

  • Tidak menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan sehat di depan anak.

Ketika anak melihat bahwa orang tuanya menikmati makanan sehat, mereka akan lebih tertarik untuk mencoba dan menjadikannya kebiasaan.

2. Buat Makanan Sehat Jadi Lebih Menarik

Anak-anak sering menilai makanan dari tampilannya. Kalau makanan terlihat menarik, mereka akan lebih antusias untuk mencobanya.

Beberapa ide yang bisa dicoba:

  • Buat bentuk kreatif – Potong buah dan sayur dalam bentuk bintang, hati, atau karakter favorit anak.

  • Gunakan warna-warni alami – Kombinasikan berbagai warna makanan agar tampak lebih menggugah selera.

  • Libatkan anak dalam persiapan makanan – Biarkan mereka memilih bahan makanan atau membantu menyusun piring makan mereka sendiri.

Dengan cara ini, anak tidak hanya lebih tertarik makan, tetapi juga belajar tentang makanan sehat dengan cara yang menyenangkan.

3. Terapkan Aturan Tanpa Paksaan

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah memaksa anak makan makanan tertentu. Padahal, ini justru bisa membuat anak semakin menolak makanan sehat.

Sebagai gantinya, coba terapkan prinsip berikut:

  • Berikan pilihan sehat – Misalnya, "Kamu mau makan wortel atau brokoli hari ini?"

  • Jangan paksa anak menghabiskan makanan – Biarkan mereka mengenali rasa kenyang dan lapar sendiri.

  • Ciptakan suasana makan yang nyaman – Hindari tekanan atau hukuman saat makan.

Ketika anak merasa punya kendali atas pilihan makanannya, mereka akan lebih terbuka untuk mencoba makanan sehat.

4. Kenalkan Makanan Baru dengan Sabar

Anak-anak butuh waktu untuk menerima makanan baru. Terkadang, mereka harus melihat atau mencicipi makanan yang sama lebih dari 10 kali sebelum akhirnya menyukainya.

Agar prosesnya lebih mudah, cobalah:

  • Menawarkan makanan baru dalam porsi kecil.

  • Mengombinasikan makanan baru dengan makanan favorit mereka.

  • Menceritakan manfaat makanan dengan cara yang menarik, misalnya "Wortel bisa membuat matamu lebih tajam seperti kelinci!"

Jangan berkecil hati jika anak menolak pada percobaan pertama. Kesabaran adalah kunci!

5. Batasi Gula dan Makanan Olahan

Anak-anak secara alami menyukai makanan manis, tetapi terlalu banyak gula dan makanan olahan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka.

Beberapa cara untuk mengurangi asupan gula secara alami:

  • Gantilah camilan manis dengan buah segar.

  • Hindari minuman manis seperti soda dan jus kemasan.

  • Gunakan pemanis alami seperti madu dalam jumlah kecil.

Jika anak sudah terbiasa dengan makanan alami, mereka akan lebih mudah menikmati makanan tanpa tambahan gula yang berlebihan.

6. Jadikan Momen Makan Sebagai Aktivitas Keluarga

Makan bersama keluarga bukan hanya sekadar kebiasaan, tapi juga momen berharga untuk mengajarkan pola makan sehat. Anak-anak yang terbiasa makan bersama keluarga cenderung memiliki pola makan lebih baik.

Tips untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan:

  • Matikan TV dan gadget saat makan agar anak lebih fokus menikmati makanan.

  • Ajak anak bercerita tentang aktivitas mereka hari ini.

  • Hindari membahas makanan sebagai ‘hadiah atau hukuman’, biarkan anak menikmati makanan tanpa tekanan.

Makan bersama juga membantu mempererat hubungan keluarga dan membuat anak lebih menghargai waktu makan.


Mengajarkan anak kebiasaan makan sehat memang membutuhkan usaha, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, anak bisa tumbuh dengan pola makan yang lebih baik.

Mulai dari sekarang, Ibu Sania bisa:

  • Menjadi contoh dalam pola makan sehat.

  • Membuat makanan sehat lebih menarik.

  • Menghindari paksaan dan memberikan pilihan sehat.

  • Mengenalkan makanan baru secara bertahap.

  • Membatasi gula dan makanan olahan.

  • Menjadikan momen makan sebagai aktivitas keluarga.

Dengan langkah-langkah ini, anak akan tumbuh dengan kebiasaan makan sehat yang akan mereka bawa hingga dewasa. Baca juga Pentingnya Pendidikan Anak dalam Keluarga.

Jadi, yuk, mulai terapkan dari sekarang!